Hai bu, apa itu skin-to-skin dan mengapa begitu penting?
Kontak skin-to-skin atau kulit-ke-kulit adalah praktik di mana bayi dikeringkan dan dibaringkan langsung di dada telanjang ibu setelah lahir. Baik ibu dan bayi kemudian diselimuti selimut hangat dan dibiarkan setidaknya satu jam atau sampai setelah menyusui pertama. Kontak kulit-ke-kulit juga dapat terjadi kapan pun bayi membutuhkan kenyamanan atau ketenangan dan dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Kontak skin-to-skin merupakan prosedur yang vital di unit neonatal (NICU), yang sering dikenal sebagai 'perawatan kanguru' atau kangaroo care. Ini membantu ikatan ibu dan ayah dengan bayi dan mendukung hasil fisik dan perkembangan yang lebih baik untuk bayi. Benar, ayah juga bisa dan perlu melakukan skin-to-skin dengan sang buah hati!
Ada semakin banyak bukti ilmiah yang membuktikan kontak kulit-ke-kulit setelah kelahiran dapat membantu bayi dan ibu mereka.
Tapi kenapa? Nah, dari kulit ke kulit:
- Menenangkan dan merilekskan ibu dan bayi
- Mengatur detak jantung dan pernapasan bayi, membantunya beradaptasi lebih baik dengan kehidupan di luar rahim
- Merangsang pencernaan dan membantu bayi mendapatkan minat untuk menyusu
- Mengatur suhu
- Memungkinkan kolonisasi kulit dan usus bayi dengan bakteri ramah ibu, memberikan perlindungan terhadap infeksi
- Merangsang pelepasan hormon untuk mendukung menyusui dan menjadi ibu
Kontak kulit ke kulit juga memberikan manfaat bagi bayi di unit neonatal, yaitu:
- Meningkatkan saturasi oksigen
- Mengurangi kadar kortisol (stres), terutama setelah prosedur yang menyakitkan
- Mendorong perilaku pra-makan
- Membantu pertumbuhan
- Dapat membantu mengurangi tinggal di rumah sakit
- Meningkatkan volume ASI jika ibu memerah setelah periode kontak kulit-ke-kulit, pada ASI yang baru diperah mengandung antibodi yang paling up-to-date.